Akhlak Santri Penghafal Al-Qur’an

Al-Hafizh Muhammad bin Husain Al-Ajuri radhiallahu anhu mengatakan, “Seyogya-nya, orang yang telah mendapatkan pengajaran Al-Qur’an dari Allah dan dikarunia keistimewaan dibanding orang yang tidak menghafal dan memahami Kitab-Nya.

Juga bagi orang yang ingin menjadi Ahlul Qur’an, keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya dan ingin termasuk dalam golongan yang mendapatkan janji Allah akan meraih keutamaan agung, hendaknya dia menjadikan Al-Qur’an sebagai mata air bagi hatinya, dengan Al-Qur’an itu hendaklah dia membangun kembali apa-apa yang telah hilang dari hatinya, beradab dengan adab-adab Al-Qur’an dan berakhlak dengan akhlak yang mulia. Sehingga dengannya nampak jah berbeda (perilakunya) dari orang yang tidak membaca Al-Qur’an.

“Sungguh, menghafal merupapkan amalan pembuka dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an. Karena untuk menggapai maqam Ahlullah seseorang hendaknya berakhlak dengan Akhlakul Qur’an. Di antara akhlak itu adalah 11 perkara yang dipaparkan dalam buku ini. Dimulai dari jujur, amanah, tawadhu’, memaafkan kesalan orang yang tergelincir, lemah lembut, sabar, syukur, istiqamah, malu, salamatush shadr (lapang dada), dan yang terakhir kasih sayang.

Semoga Allah mengumpulkan kita ke dalam Ahlul Qur’an, keluarga Allah dan penolong-Nya di muka bumi. Aamiin. Semoga bermanfaat dan selamat membaca!